Ubat Kecewa!!

Senyum di tepi bukit,
Kelat, Tidak bErlagu,
Senyum di Muara air,
Deras, tiada tenang nya,

Luahan demi luahan terungkap,
Semua terucap, biarlah pokok, daun-daun, ranting2, dan air
memahami...

cuma satu saat diperlukan,
utk memusnah jutaan impian,
sedih, khayalan tetap khayalan, tiada yg nyata,
kelu. Tidak terkata.

setahun berlalu,
hati masih begitu, kekal, namun tiada rasa,
hari ini, cukup perasanya, makin kelat, makin pahit!
kata-kata itu membunuh aku,
Cukup memeritkan, biar aku sorang,
pendam sedalam lubuk hati...

titisan manik air , menyejukkan perasaan yg panas,
bergelora... Perasaan berkecamuk, bercambur baur...
namun aku harus terima, itu lah kenyataan dunia,
khayalan tetap khayalan,
yang nyata adalah nyata,
dan tetap akan jadi nyata,
sampai bila2..

namun aku akan pergi juga,
melangkahke depan,
dgn khyalan....
yg nyata tetap nyata,
aku terima,
tapi aku takkan lupa khayalan aku,
cuma satu,
biarlah aku berlalu dgn khayalan itu berrsama
cukuplah, biar aku sendiri,
menyatakan khayalanku...

biarlah kau pergi!
Biarlah kau pergi!
Biarlah kau pergi!

Setiap yg pergi akan kembali,
yg bertemu ttp akan berpisah...
kita akn bertemu suatu hari nanti,
dgn aku wajah yg lain,
dan engkau nyata berbeza....

Ikrarku, biarku sendiri,
Hidup mati, biar sendiri,
Cuma Allah penemanku,
Suka Duka ku
Dia lah penawarnya...

Kekecewaan akan terubat, Dengan sedikit semangat....
yan kau pernah taburkan....

Ku ingat, dan aku ingat sampai bila2... sehingga saat org menyatakan aku gila,
Dan kau akan ingat, suatu hari nanti, kau akan mengerti, apa erti pemberi,
secantik kamar hati, nur kasih di cari, agar impian kasih menjadi nyata, kerana hanya Tuhan mengetahui, akn segalanya.....